TANAM MANGGA
FASE PRA TANAM
1. Persiapan Lahan
Lubang tanam dibuat 1-2 bulan sebelum tanam,ukuran 1 m x 1m x 1 m dan jarak tanam 6
m x 8 m.
Dua minggu sebelum pelaksanaan tanam, tanah galian dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam dengan campur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1.
2. Penanaman
Penanaman di awal musim hujan. Sebelum bibit ditanam kantong plastik dilepas.
Kedalaman tanam + 15-20 cm diatas leher akar dan tanah disekitar tanaman ditekan ke
arah tanaman agar tidak roboh. Tanaman diberi naungan dengan posisi miring ke barat
dan selanjutnya dikurangi sedikit demi sedikit.
FASE PERSEMAIAN
1.Persiapan Persemaian
Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm 3 dengan media tanah kebun dan pupuk kandang (1:1),
biji ditanam pada jarak 10-20 cm.
Dapat pula mangga disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x 40 atau 40 x 40 cm di atas tanah yang gembur
. Persemaian diberi naungan dari plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi jangan sampai
udara di dalam persemaian menjadi terlalu lembab. Biji ditanam dengan perut ke
arah bawah supaya akar tidak bengkok. Selama penyemaian, bibit tidak boleh
kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan berkecambah. Jika dari 1 biji
terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yang benar-benar kuat dan baik.
Bibit di kotak persemaian harus dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya
sudah mencapai 25-30 cm. Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yang
lemah dan tumbuh abnormal dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika bibit
telah berumur 6 bulan.
2. Hama dan Penyakit
1. Hama
a. Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)
Menyerang buah dan masuk ke dalamnya.
Pengendalian: dengan semut merah yang menyebabkan kepik tidak bertelur.
b. Bubuk buah mangga
Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila
dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini.
Pengendalian: memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini,
menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang
pohon dan menyemprotkan insektisida ke tanah yang telah dicangkul.
c. Bisul daun(Procontarinia matteiana.)
Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat, hijau dan kemerahan.
Pengendalian: penyemprotan buah dan daun dengan Ripcord, Cymbuth
atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun yang terserang,
menggemburkan tanah untuk mengeluarkan kepompong dan memperbaiki aerasi.
d. Lalat buah
Gejala: buah busuk, jatuh dan menurunkan produktivitas.
Pengendalian: dengan memusnahkan buah yang rusak, memberi umpan
berupa larutan sabun atau metil eugenol di dalam wadah dan insektisida.
e. Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
Jenis wereng ini berbeda dengan yang menyerang padi. Wereng ini
menyerang daun, rangkaian bunga dan ranting sambil mengeluarkan
cairan manis sehingga mengundang semut api untuk memakan tunas atau
kuncup. Cairan yang membeku menimbulkan jamur kerak hitam.
Pengendalian dengan insektisida Diazinon dan pengasapan seminggu
empat kali.
f. Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)
Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda sedangkan
yang kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya
menyerang rangkaian bunga.
Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida
g. Codot
Memakan buah mangga di malam hari.
Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga,
memasang kitiran angin berpeluit dan melindungi pohon dengan jaring.
2. Penyakit
1) Penyakit mangga
Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga
menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung.
Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.
3. Gulma
Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan tidak
diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yang
terserang, menebang tanaman yang diserang alu dengan berat
FASE TANAM
Pembibitan
1) Pemilihan Bibit
1. Biji dipilih dari tanaman yang sehat, kuat dan buahnya berkualitas. Biji
dikeringanginkan dan kulitnya dibuang.
2. Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm 3 dengan media tanah
kebun dan pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada jarak 10-20 cm. Dapat pula
mangga disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x 40 atau 40 x 40 cm di atas
tanah yang gembur. Persemaian diberi naungan dari plastik/sisa-sisa tanaman,
tetapi jangan sampai udara di dalam persemaian menjadi terlalu lembab. Biji
ditanam dengan perut ke arah bawah supaya akar tidak bengkok. Selama
penyemaian, bibit tidak boleh kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan
berkecambah. Jika dari 1 biji terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu
yang benar-benar kuat dan baik. Bibit di kotak persemaian harus
dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya sudah mencapai 25-30 cm.
Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yang lemah dan tumbuh
abnormal dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika bibit telah berumur 6 bulan.
2) Cara Tanam
a) Okulasi
Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi (penempelan tunas dari batang atas yang
buahnya berkualitas ke batang bawah yang struktur akar dan tanamannya kuat). Batang
bawah untuk okulasi adalam bibit di persemaian yang sudah berumur 9-12 bulan. Setelah
penempelan, stump (tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun.
Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian yang ditempel tidak busuk.
b) Pencangkokan
Batang yang akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm dan berasal dari tanaman
berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan diberi tanah dan
pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
FASE PENGELOLAAN TANAMAN
****Pemupukan
~ Pupuk Kandang (PK) diberikan 1 kali pada awal musim hujan. Caranya dibenamkan disekitar
pohon selebar tajuk tanaman atau menggali lubang pada sisi tanaman. Mangga umur 1 - 5 tahun
diberi 30 kg PK, umur 6 - 15 tahun diberi 60 kg PK. Akan lebih optimal jika ditambahkan ~ ~
pupuk/ppc/zpt atau jika pupuk kandang
~ Pupuk NPK 2 kali setahun
FASE PANEN DAN PASCA PANEN
1.Pemanenan
Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6
tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah
dapat mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-
Oktober. Tanda buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena matang
sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua
kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah yang
dipetik harus masih keras.
2. Cara Panen
Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai memar.
Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah yang
diujungnya terdapat pisau dan keranjang penampung buah.
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen dilakukan satu periode dalam satu tahun.
Dari satu pohon, buah tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen.
FASE PRA TANAM
1. Persiapan Lahan
Lubang tanam dibuat 1-2 bulan sebelum tanam,ukuran 1 m x 1m x 1 m dan jarak tanam 6
m x 8 m.
Dua minggu sebelum pelaksanaan tanam, tanah galian dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam dengan campur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1.
2. Penanaman
Penanaman di awal musim hujan. Sebelum bibit ditanam kantong plastik dilepas.
Kedalaman tanam + 15-20 cm diatas leher akar dan tanah disekitar tanaman ditekan ke
arah tanaman agar tidak roboh. Tanaman diberi naungan dengan posisi miring ke barat
dan selanjutnya dikurangi sedikit demi sedikit.
FASE PERSEMAIAN
1.Persiapan Persemaian
Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm 3 dengan media tanah kebun dan pupuk kandang (1:1),
biji ditanam pada jarak 10-20 cm.
Dapat pula mangga disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x 40 atau 40 x 40 cm di atas tanah yang gembur
. Persemaian diberi naungan dari plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi jangan sampai
udara di dalam persemaian menjadi terlalu lembab. Biji ditanam dengan perut ke
arah bawah supaya akar tidak bengkok. Selama penyemaian, bibit tidak boleh
kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan berkecambah. Jika dari 1 biji
terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yang benar-benar kuat dan baik.
Bibit di kotak persemaian harus dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya
sudah mencapai 25-30 cm. Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yang
lemah dan tumbuh abnormal dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika bibit
telah berumur 6 bulan.
2. Hama dan Penyakit
1. Hama
a. Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)
Menyerang buah dan masuk ke dalamnya.
Pengendalian: dengan semut merah yang menyebabkan kepik tidak bertelur.
b. Bubuk buah mangga
Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila
dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini.
Pengendalian: memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini,
menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang
pohon dan menyemprotkan insektisida ke tanah yang telah dicangkul.
c. Bisul daun(Procontarinia matteiana.)
Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat, hijau dan kemerahan.
Pengendalian: penyemprotan buah dan daun dengan Ripcord, Cymbuth
atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun yang terserang,
menggemburkan tanah untuk mengeluarkan kepompong dan memperbaiki aerasi.
d. Lalat buah
Gejala: buah busuk, jatuh dan menurunkan produktivitas.
Pengendalian: dengan memusnahkan buah yang rusak, memberi umpan
berupa larutan sabun atau metil eugenol di dalam wadah dan insektisida.
e. Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
Jenis wereng ini berbeda dengan yang menyerang padi. Wereng ini
menyerang daun, rangkaian bunga dan ranting sambil mengeluarkan
cairan manis sehingga mengundang semut api untuk memakan tunas atau
kuncup. Cairan yang membeku menimbulkan jamur kerak hitam.
Pengendalian dengan insektisida Diazinon dan pengasapan seminggu
empat kali.
f. Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)
Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda sedangkan
yang kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya
menyerang rangkaian bunga.
Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida
g. Codot
Memakan buah mangga di malam hari.
Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga,
memasang kitiran angin berpeluit dan melindungi pohon dengan jaring.
2. Penyakit
1) Penyakit mangga
Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga
menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung.
Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.
3. Gulma
Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan tidak
diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yang
terserang, menebang tanaman yang diserang alu dengan berat
FASE TANAM
Pembibitan
1) Pemilihan Bibit
1. Biji dipilih dari tanaman yang sehat, kuat dan buahnya berkualitas. Biji
dikeringanginkan dan kulitnya dibuang.
2. Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm 3 dengan media tanah
kebun dan pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada jarak 10-20 cm. Dapat pula
mangga disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x 40 atau 40 x 40 cm di atas
tanah yang gembur. Persemaian diberi naungan dari plastik/sisa-sisa tanaman,
tetapi jangan sampai udara di dalam persemaian menjadi terlalu lembab. Biji
ditanam dengan perut ke arah bawah supaya akar tidak bengkok. Selama
penyemaian, bibit tidak boleh kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan
berkecambah. Jika dari 1 biji terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu
yang benar-benar kuat dan baik. Bibit di kotak persemaian harus
dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya sudah mencapai 25-30 cm.
Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yang lemah dan tumbuh
abnormal dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika bibit telah berumur 6 bulan.
2) Cara Tanam
a) Okulasi
Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi (penempelan tunas dari batang atas yang
buahnya berkualitas ke batang bawah yang struktur akar dan tanamannya kuat). Batang
bawah untuk okulasi adalam bibit di persemaian yang sudah berumur 9-12 bulan. Setelah
penempelan, stump (tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun.
Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian yang ditempel tidak busuk.
b) Pencangkokan
Batang yang akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm dan berasal dari tanaman
berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan diberi tanah dan
pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
FASE PENGELOLAAN TANAMAN
****Pemupukan
~ Pupuk Kandang (PK) diberikan 1 kali pada awal musim hujan. Caranya dibenamkan disekitar
pohon selebar tajuk tanaman atau menggali lubang pada sisi tanaman. Mangga umur 1 - 5 tahun
diberi 30 kg PK, umur 6 - 15 tahun diberi 60 kg PK. Akan lebih optimal jika ditambahkan ~ ~
pupuk/ppc/zpt atau jika pupuk kandang
~ Pupuk NPK 2 kali setahun
FASE PANEN DAN PASCA PANEN
1.Pemanenan
Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6
tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah
dapat mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-
Oktober. Tanda buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena matang
sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua
kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah yang
dipetik harus masih keras.
2. Cara Panen
Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai memar.
Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah yang
diujungnya terdapat pisau dan keranjang penampung buah.
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen dilakukan satu periode dalam satu tahun.
Dari satu pohon, buah tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen.
0 komentar:
Posting Komentar